Sabtu, 14 Juli 2012

Masyithah dan Puteri Fir'aun

       Dari Ibnu Abbas radiyallahuanhu, Rasulullah shallahualaihiwasallam bersabda, "Pada malam aku di-isra'-kan (isra' mi'raj), aku mendapatkan bau yang harum. Aku bertanya, "Aroma apakah ini, wahai Jibril?" Jibril menjawab, "ini adalah aromanya Msyitah binti Fir'aun dan anak-anaknya."
       Aku berkata, "Bagaimana ceritanya?". Jibril menjawab, "Ketika ia menyisir rambut puteri Fir'aun, tiba-tiba sisirnya terjatuh dari tangannya dan ia berkata, "Bismillah (dengan nama Allah)". Mendengar ucapan tersebut, puteri Fir'aun bertanya, "Ayahku?". Masyitha menjawab, "Bukan, tetapi Tuhanku dan Tuhanmu serta Tuhan ayahmu yaitu Allah."
       Ia bertanya, "Apakah anda memiliki Tuhan selain ayahku?" Masyhita menjawab, "Ya." Saya akan beritahukan hal ini kepadanya (ayah), katanya. Masyitha menjawab, "Silahkan."
       Maka ia memberitahukan hal itu kepada ayahnya. Ia memanggil Masyitha dan berkata, "Wahai Masyitha! Apakah kamu memiliki Tuhan selainku?" Masyitha menjawab, "Ya Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah."
       Fir'aun menyuruh untuk menaruh kuali dari besi dan dipanaskan. Kemudian anaknya Masyitha satu demi satu dilempar ke dalamnya. Masyitha berkata, "Saya mempunyai satu permohonan darimu." Fir'aun bertanya, "Apa itu?" Ia berkata, "Saya ingin tulang belulangku dan tulang-tulang anak-anakku dikumpulkan di dalam satu kain dan di kuburkan di satu tempat semuanya." Fir'aun menjawab, "Saya penuhi kemauanmu."
       Satu demi satu anaknya dilemparkan ke dalam kuali sampai giliran anaknya yang terakhir masih menyusu. Masyitha seakan-akan bimbang karenanya. Puteranya tersebut berkata, "Wahai ibuku majulah! Sesungguhnya adzab di dunia jauh lebih ringan dari adzab di Akhirat." (HR.Ahmad, III/309, Ath-Thabrani di Al-Kabir no. 12279 dan Ibnu Hiban, 2829, 2893)

Pelajaran dari hadits di atas:
1. Sabar dan teguh di kala menghadapi cobaan dan ujian.
2. Balasan sesuai dengan pekerjaan.
3. Bolehnya seorang muslim meminta kepada penguasa yang dzalim sesuatu untuk kebaikan,
    sebagaimana Masyitha meminta kepada Fir'aun untuk menguburkan abu jasadnya bersama
    anak-anaknya
4. Sesungguhnya Allah memberikan jalan keluar kepada para kekasihnya ketika mereka diuji berupa
    kesulitan dan sesuatu yang berat.
5. Adanya karamah bagi para wali yang shalih dan shalihat.
6. Termasauk karamah adalah terjadinya sesuatu di luar kebiasaan orang banyak

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar